[Hari Guru] Guru 'Nyambi' Jualan Tahu untuk Biaya Hidup

Seorang guru di Sumenep, Jawa Timur, menyambi pekerjaan sebagai penjual tahu agar dapat menghidupi keluarganya. Kondisi itu berbanding terbalik dengan ratusan guru di Jakarta yang mendapatkan pembelajaran melalui multimedia interaktif.

Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru. Namun masih banyak guru yang kehidupannya jauh dari kesejahteraan. Lalu apakah makna dari peringatan itu?

Misalnya Harfin yang berprofesi sebagai guru honorer di SDN Rombesen. Warga Desa Kaduara Timur itu mengabdikan dirinya sebagai guru sejak 10 tahun silam. Namun gajinya tak cukup memenuhi kebutuhan hidup. 

Harfin tak putus asa. Sebelum mengajar, ia mampir ke rumah warga menjajakan tahu.

Kondisi serupa pun terjadi pada sejumlah guru di Pulau Talango, Sumenep. Setiap hari, mereka harus menyeberangi lautan dengan menggunakan kapal atau perahu menuju sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Ahmad Masuni, pun mengusulkan keringanan ongkos dari pengelola kapal. Ia pun mengusulkan subsidi biaya transportasi bagi para guru yang bertugas di kepulauan.

Hal berbeda tampak di Jakarta. Ratusan guru dalam Ikatan Guru Indonesia mengikuti kegiatan pengenalan perangkat teknologi sebagai alat bantu mengajar dalam standar internasional. Kegiatan berlangsung di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu bertujuan meningkatkan kreativitas serta inovasi pembelajaran.
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Makrus Sahlan | Makrus twitter | Blog PMR
Copyright © 2011. Makrus Bindo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger