(ojok sampek) Mengulang Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Banyak menganggap remeh pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini karena dianggap kita sudah mahir menggunakan bahasa tersebut dalam pergaulan sehari-hari dan tidak ada ada masalah dalam komunikasi dengan lawan bicara kita.

Apakah dengan tidak adanya salah pengertian dalam penggunaan sehari-hari maka bisa dianggap bahwa kita telah mahir menggunakan Bahasa Indonesia? Saya pikir hal ini tidak berbanding lurus malah justru hal ini membuat kita menjadi susah mendapatkan pemahaman yang benar tentang Bahasa Indonesia.

Hal ini yang membuat beberapa mahasiswa menemui kesulitan dalam menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia. Ada beberapa hal yang membuat para mahasiswa menemui kegagalan atau mendapatkan nilai kecil dalam mata kuliah Bahasa Indonesia, diantaranya adalah :

1. Menganggap remeh; banyak mahasiswa yang anggap kemampuannya dalam Bahasa Indonesia sudah bagus sehingga tidak terlalu konsentrasi ketika menempuh mata kuliah ini. Para mahasiswa ini menanggap remeh karena mereka pikir telah terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan telah mempelajarinya sejak mereka memulai pendidikan di jenjang pendidikan dasar. Sikap anggap remeh ini pada akhirnya membuat mereka menunda menghafal dan memahami bagian-bagian yang dipelajari sehingga ketika ujian datang kelimpungan sendiri dan membuat hasilnya tidak maksimal.

2. Masalah referensi; umumnya masyarakat dan para mahasiswa diantaranya tidak terlalu memperdulikan apakah bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-harinya sudah tepat atau belum yang terpenting adalah lawan bicaranya mengerti dengan apa yang dikatakan. Hal ini diperparah dengan kurangnya instrumen untuk lakukan koreksi terhadap penggunaan bahasa yang dilakukan masyarakat, dimana atau dalam forum mana masyarakat hahus memeriksa apakah penggunaan bahasa yang dipakai sudah benar atau tidak. Dalam ujian yang ditempuh akhirnya para mahasiswa alami kebingungan mana penggunaan bahasa yang benar.

3. Kosakata serapan; Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dipengaruhi berbagai bahasa baik bahasa daerah atau bahasa asing terus melakukan serapan. Kata-kata serapan tersebut terus menambah jumlah perbendaharaan kosakata Bahasa Indonesia. Perkembangan serapan terhadap kosakata terbaru ini tampaknya sulit diikuti oleh masyarakat pun para mahasiswa. Kesenjangan ini kemudian yang menyebabkan mahasiswa kesulitan ikuti perkembangan serapan bahasa asing. Ketika ujian datang maka para mahasiswa menemui kesulitan menentukan kata-kata yang benar terhadap serapan kata yang ada.

Dari masalah tersebut di atas maka solusi terdekat yang bisa generasi muda khususnya mahasiswa bisa lakukan diantaranya :

1. Jangan anggap remeh mata kuliah Bahasa Indonesia karena bahasa sebagai salah satu bentuk kebudayaan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan budaya manusia.

2. Pemerintah terus memacu berbagai upaya agar masyarakat mendapatkan referensi yang bernar mengenai penggunaan Bahasa Indonesia, di lain pihak masyarakay harus senantiasa berupaya memperbaiki penggunaan bahasanya dengan terus mencari instrumen-instrumen yang bisa memeriksa dan memperbaiki penggunaan bahasanya.

3. Masyarakat khususnya mahasiswa harus senantiasa mencari penggunaan kosakata kata-kata serapan yang baku sehingga tidak mengalami masalah ketika yang bersangkutan menggunakan berbagai kosakata tersebut baik dalam pergaulan terlebih lagi dalam penggunaan dalam kegiatan ilmiah.

Tentu saja untuk mewujudkan perbaikan penggunaan bahasa ini memerlukan dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan tentang kebahasaan dan kesadaran masyarakat dalam menghargai, memelihara dan meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia.

Dari masyarakat, mari kita mulai sedikit demi sedikit perbaiki penggunaan bahasa kita.
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Makrus Sahlan | Makrus twitter | Blog PMR
Copyright © 2011. Makrus Bindo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger